Jumat, 08 Oktober 2010

Sintaksis

S­­­INTAKSIS GENERATIF DAN SINTAKSIS STRUKTURAL
a.       Sintaksis Generatif
           Selama kurun waktu lahirlah teori linguistik yang cara menganalisis suatu data bahasa sangat berbeda dengan teori linguistik tradisional. Teori linguistik ini  terkenal dengan teori sintaksis struktural. Sintaksis Generatif berarti bahwa bahasa adalah struktur pikiran manusia. Tujuan tata bahasa generatif adalah membentuk model lengkap bahasa terdalam ini (dikenal sebagai i-language). Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan semua bahasa manusia dan memperkirakan ketatabahasaan dari ungkapan apapun (yang berarti memperkirakan apakah ungkapan ini terdengar benar oleh para penutur asli suatu bahasa). Pendekatan terhadap bahasa dirintis oleh Noam Chomsky. Kebanyakan teori generatif (meskipun tidak semuanya) menganggap bahwa sintaksis didasarkan pada struktur kalimat yang konstituen. Tata bahasa generatig berada diantara teori yang berfokus terutama pada bentuk kalimat, daripada fungsi komunikatifnya. Dalam teori linguistik transformasi generatif terdapat struktur dalam pikiran manusia dan struktur luar dalam wujud bahasa.
Ciri linguistik transformasional, antara lain:
a. bersifat rasionalistis, dan antibehaviorisme.
b. bertujuan menemukan apa yang semesta dan teratur dalam memahami dan menghasilkan kalimat yang gramatikal.
c. memakai konsep-konsep kompetensi dan performans.
d. membedakan struktur lahir dan struktur batin.

b.      Sintaksis Struktural
                Teori sintaksis struktural dimulai dengan diterbitkannya buku Language oleh Leonard Bloemfield pada tahun 1933. Pengikut Bloemfield yang brilian adalah Noam Chomsky. Ia melahirkan suatun teori yang disebut teori linguistik transformasi generatif. Pada tahun 1957 Chomsky menerbitkan buku yang berasal dari disertasinya yang berjudul Syntactic Structure. Tahun 1957 itulah dianggap tonggak awal berkembangnya aliran baru dalam linguistik. Dalam teori linguistik transformasi generatif terdapat struktur dalam (deep structure) dalam pikiran manusia dan strukrur luar (surface structure) dalam wujud bahasa.Teori linguistik modern memulai analisis bahasa dari kalimat, kemudian beralih ke unsur yang lebih kecil, yaitu klausa, frasa, kata, morfem, dan fonem yang mendasari struktur kalimat tersebut (disebut teori linguistik struktural).
            Ciri menonjol dari teori linguistik modern atau teori linguistik struktural adalah (1) pandangan tentang pentingnya hubungan antarunsur bahasa lebih daripada unsur-unsur itu sendiri, (2) satu-satunya objek linguistik yang benar adalah sistem bahasa (langue), dan (3) penelitian bahasa dapat dilakukan secara diakronis ataupun sikronis (Kridalaksana, 1991:7)
Menurut aliran struktural, sintaksis diartikan sebagai subdisiplin linguistik yang mempelajari tata susunan frasa sampai kalimat. Dengan demikian ada tiga tataran gramatikal yang menjadi garapan sintaksis, yakni: frasa, klausa, dan kalimat (Suparno, 1993: 81).
Ciri sintaksis stuktural:
a. bahasa dipandang sebagai sistem hubungan-hubungan dan bukan sistem unsur-unsur;
b.bahasa dianggap sebagai sistem statis, jadi menentang konsep-konsep yang menggambarkan proses;
c. bahasa dianggap sebagai sistem jaringan dan kaidah-kaidah realisasi yang menghubungkan bagian-bagian struktur yang disebut strata; ada strata leksem, strata morfem, ada strata fonem.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar